Dunia-Hijau. Apabila
kita mempunyai anak, ada hal – hal yang harus kita perhatikan agar si anak
tersebut dapat tumbuh menjadi dewasa dengan baik. Ada 7 Hal yang tidak boleh di
bicarakan kepada anak, yaitu
1. Jangan membuat janji atau ancaman.
Menjanjikan
hadiah, hukuman, atau ancaman dan tidak menepati ucapan Anda sendiri akan
membuat si kecil kehilangan rasa kepercayaan atau merasa bisa menyepelekan arti
kata-kata Anda. Lebih parahnya, ia bisa melakukan hal-hal negatif untuk
mendapatkan perhatian Anda.
2. Jangan berpikir kebohongan putih akan
berhasil.
Seperti
siapa pun di dunia ini, anak-anak pun berhak mengetahui kebenaran. Begitu pun
ketika anda membuat janji atau rencana, dan janji itu tidak berhasil terpenuhi,
jujurlah dan kompromikan langkah berikutnya (entah dengan menyusun ulang
jadwal, atau lainnya). Anak-anak akan merasa kecewa ketika mendapati rencana
awal gagal, namun kemudian akan mereda. Setidaknya Anda tak perlu takut akan
kemungkinan kebohongan Anda terbongkar, karena Anda tak berbohong. Anak-anak
pun harus belajar bahwa tak selamanya rencana itu akan berjalan mulus, dan bisa
jadi fleksibel.
3. Jangan paksa ia bicara saat sedang
marah.
Sebaiknya
Anda mengatakan, “Mama bisa lihat kamu sedang kesal dan marah. Mama rasa kamu
sebaiknya tenangin diri dulu. Mama ada di sini kalau kamu sudah mau bicara,”
ketimbang “Kamu kenapa lagi?” atau “Mau apa lagi, sih?” Jika mereka sedang
marah, berikan sedikit ruang pribadi untuknya.
4. Jika tak ingin mendengar jawabannya,
jangan bertanya.
“Tidak”
adalah kata yang sangat efektif ketika digunakan pada waktu yang tepat dan
tidak terlalu sering diumbar. Simpan kata tersebut untuk situasi ekstrem. Jika
anak-anak Anda harus ikut pergi bersama Anda, jangan tanyakan, sebaiknya buat
mereka mengerti. “Kamu mau ikut Mama atau tidak?” tidak seefektif ketimbang,
“Kita mau pergi ke rumah Tante Ita”.
5. Jangan mengecilkan anak Anda.
Jika
mereka merasa takut, atau bila mereka melakukan kesalahan, jangan terlalu
didramatisir. Jangan lalu marah atau membuat si kecil merasa rendah diri.
Karena hal ini akan mengurangi rasa percaya mereka pada Anda. Mereka pun akan
menjaga jarak dari Anda untuk melindungi (memproteksi) perasaan mereka sendiri.
6. Jangan berpura-pura bahwa hal
tersebut akan hilang sendiri.
Jika
si anak melanggar aturan yang sudah disepakati bersama, entah itu dengan
tiba-tiba merengek di supermarket, atau menimbulkan situasi yang tidak
mengenakkan, atau sengaja tidak melakukan pekerjaannya, hadapilah. Jangan pikir
bahwa hal tersebut akan berlalu.
7. Jangan mencoba menegakkan
kedisiplinan saat Anda sedang marah.
Kala
sedang marah atau sedang naik pitam, seringkali kita akan melakukan hal-hal
yang akan kita sesali di kemudian hari. Rehatlah dulu sejenak, tenangkan diri.
Setelah Anda bisa menguasai emosi, baru jelaskan konsekuensinya pada si kecil.
nice trit.....
ReplyDeletesepi amat yak ?