Dunia-Hijau. Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) mencatat, sampai Mei 2011, nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp72,7 triliun atau tumbuh 15%, kendati beberapa waktu lalu sempat terpapar kasus miring dengan kematian seorang nasabah Citibank.
“Jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia sampai Mei 2011 sebanyak 14,062 juta atau tumbuh 11,5%. Sedangkan nilai transaksinya sebesar Rp72,7 triliun atau tumbuh sebesar 15%. Dengan ini berarti rata-rata nilai transaksi kartu kredit per bulan mencapai Rp14,5 triliun,” ungkap Dewan Eksekutif AKKI Dodit Probojakti, kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 6 Juli 2011.
Adapun nilai transaksi tersebut diperkirakan akan terus tumbuh hingga mencapai 30% di semester kedua 2011, dengan datangnya musim liburan sekolah, Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, serta Natal dan Tahun Baru.
“Dimana transaksi kartu kredit biasanya akan naik antara 20-30% pada periode tersebut,” tandas Dodit.
Sementara untuk total kredit yang dikucurkan oleh 20 bank penerbit, lanjutnya, sampai Mei 2011 meningkat sebesar 38,6%, kurang lebih sama dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Jika dilihat dari statistik itu, AKKI berpendapat bahwa kasus yang terjadi di salah satu bank asing penerbit kartu kredit pada bulan Maret 2011 lalu tidak membawa pengaruh signifikan terhadap industri kartu kredit di Indonesia, karena baik jumlah kartu kredit, jumlah transaksi, dan nilai transaksi tetap dapat tumbuh antara 8-15%,” pungkasnya.
Ya iyalah, wong sekarang Marketing cc dikejar target dan dapet bonus lumayan jika bawa 3 nasabah yg cc-nya di approve oleh pihak Bank penerbit, jadi para marketing cc berusaha mati-matian mencari nasabah meskipun harus memalsukan alamat+no telp(jika si pemilik cc gk punya alamat rumah dan landline), memalsukan slip gaji, dll.
ReplyDeleteDan pemburu cc karena terjun di dunia online (buat verifikasi paypal, dll) juga gak sedikit, jd tetep aja makin meningkat pengguna cc dan pemilik cc